Ayam Bangkok



Ayam Bangkok


para pecinta ayam aduan pasti tak asing lagi sama ayam yg satu ini.. "AYAM BANGKOK ",awal mula ayam bangkok ini ya bisa di liat dari namanya BANGKOK (ayam dari Bangkok ),kali asalnya dari indonesia ya namanya bukan bangkok lagi...tentunya ya ayam kampung ato ayam indonesia,ada ayam Arab,ayam belanda,ayam jantan,ayam betina.........he..he...he.he.
Hmmm.....bener gak ,...!!!
kalo tanya asal mula ayam satu ini saya ya pasti jawab " TIDAK TAU "kalo mo tanya ??...ada Guru saya yg bisa menjawab....yaitu Mbah GOOGLE......tanya aja sama dia..oke brow.....semoga kalian pecinta ayam aduan satu ini isa menemukan akan sebuah pertanyan.


MEDIA AYAM (Online) – Menghasilkan ayam aduan unggulan bisa dilakukan sejak dini. Bahkan, ketika ayam tersebut masih berbetuk telur bisa kita tentukan mana yang bagus dan mana yang tidak. Meskipun nantinya anakan yang dihasilkan tidak seratus persen berkualitas, tapi setidaknya cara ini bisa meminimalisir adanya ayam aduan yang kurang berkualitas.

Untuk menghasilkan ayam aduan yang berkualitas, pemilihan indukan juga menjadi penentu kualitas anakan yang dihasilkan. Indukan yang dikawinkan harus mempunyai silsilah keturunan yang bagus, sehingga nantinya bisa mengahsilkan telur-telur bagus dan kualitas anakan yang mumpuni. Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas ayam aduan untuk menjadi Hi-quality. Salah satunya adalah seleksi telur dan tekhnik perawatannya. Tidak hanya harus benar, namun juga ketelitian sangat menentukan hasil kerja kita.

Membuat Sarang Eram
Peran sarang ini menjadi sangat penting manakala indukan yang kita gunakan termasuk ayam yang cukup sulit mengerami telur. Menghadapi karakter ayam demikian kita harus benar-benar memperhatikan sarang eramnya. Biasanya sarang eram akan menjadi tempat ayam menyimpan telur sebelum masuk tahap pengeraman.
Normalnya, sarang eram yang baik tidak terkena sinar matahari langsung, Biasanya sarang ini dibuat pada daerah bayangan, karena jika terkena sinar matahari langsung biasanya ayam tidak mau bertelur pada tempat tersebut, kalaupun bertelur tapi jumlahnya sangat sedikit. Perlu juga diatur sirkukulasi udaranya agar indukan tersebut nantinya betah untuk mngerami telurnya.
Perlengkapan untuk membuat sangkar eram adalah box yang terbuat dari kayu atau bambu. Pada bagian tengah box diberi piring atau baskom baru kemudian ditutup dengan jerami, hal ini bertujuan untuk memberi bentuk cekungan pada sarang eram sehingga telur tidak mudah berpindah tempat. Sarang eram sebaiknya diberi dinding yang berlubang untuk memberikan perlindungan dari pengaruh lingkungan sekitarnya.
Perlindungan indukan dari kutu ayam bisa dilakukan dengan mengambil daun tembakau dicampur dengan jerami sebanyak satu genggam dan diletakan disekeliling sarang eram. Efek bau yang ditimbulkan oleh tembakau akan mengusir kutu dari indukan tapi tidak mempengaruhi induk yang sedang mengerami.

Persiapan Pengeraman

Untuk mendapatkan ayam aduan yang unggul kita harus mempersiapkan proses pengeraman dengan baik agar anakan yang dihasilkan bisa sehat dan bagus. Tahapan persiapan bisa dilakukan dengan melakukan metode berikut ini:
1. Telur yang akan ditetaskan harus diseleksi terlebih dahulu, jangan pilih telur yang ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil, pilih ukuran telur yang sama besar satu dengan yang lainnya.
2. Kulit telur harus bersih, tidak kotor atau tidak pecah. Hal ini akan mempengaruhi indukannya, karena indukan akan cenderung mematuk telur yang kotor atau pecah.
3. Sebelum ditetaskan, sebaiknya telur tidak disimpan lebih dari 14 hari, apalagi pada musim panas. Sebaiknya diperiksa apakah suhu yang dihasilkan indukan untuk penetasan bisa mencapai suhu 50-60 derajat fahrenheit dan tidak boleh lebih dari 65o F atau sekitar 38.3o C. Kelembaban dalam ruangan sebaiknya diatur hingga mencapai 80% – 90% untuk memberikan kesejukan pada indukan, atau taruh sarang eram berdekatan dengan air.
4. Sebelum mengerami, indukan betina sebaiknya dijaga kesehatan dan staminanya agar pada saat mengerami kondisinya tidak droop dan ayam tidak mudah lelah selama proses pengeraman

Pada saat musim kemarau, ayam betina tidak akan menetaskan telur dengan baik, tingginya suhu akan membuat ayam betina mudah lelah. Untuk mengatasinya, kita harus menyemprotkan air kepada induk tersebut pada pagi dan sore hari agar ayam tidak mudah lelah dan tidak mudah turun dari sarang eraman.
Bila ayam betina tidak mau mengerami telur atau ragu-ragu untuk mengerami telur, cobalah ganti dengan telur dari betina yang lainnya atau mengakalinya dengan telur palsu agar dierami. Upaya ini untuk mencegah telur-telur yang telah terpilih dipatuk indukan. Jika selama 1-2 hari indukan tersebut mau mengerami telur tersebut maka segera ganti telur palsu dengan telur yang sesunguhnya.
Telur 1-2 dari indukan sebaiknya tidak ditetaskan karena biasanya telur tersebut tidak berkualitas. Satu induk ayam bisa mengerami antara 10-12 butir telur atau tergantung kemampuan ayam menutupi seluruh telur dengan badan dan bulu-bulunya. Jika induk memproduksi telur melebihi kapasitas eramnya, segera pindahkan telur tersebut untuk dierami oleh indukan lainnya. Induk akan mengerami telurnya sepanjang malam dan mencari makan pada pagi hari. Ketika siang hari, ayam akan mengerami telur selama kurang lebih 2 jam, kemudian turun untuk mencari makan. Setelah cukup makan dia akan kembali mengerami telurnya kembali, setelah kurang lebih 2 jam, indukan tersebut akan mencari makan lagi, demikian seterusnya hingga sepanjang hari.
Pada saat proses pengeraman, sebaiknya siapkan makanan dan minuman didekat tempat pengeraman agar indukan tidak terlalu lama meninggalkan tempat pengeraman untuk mencari makanan. Jangan sampai membiarkan indukan ayam kelaparan karena hal ini akan menurunkan naluri indukan tersebut untuk mengerami telurnya. Selain itu jika indukan ayam terlalu banyak diganggu, maka mereka akan meninggalkan sarang eram, mereka dan tidak mau lagi mengerami telurnya.

Memeriksa Telur

Pada saat telur telah dierami selama 2 minggu, kita bisa mengamati telur dengan cara meneropongnya. Gulung kertas hingga berbentuk silinder dan kemudian teropong bagian ujung yang lebih kecil pada telur dibawah sinar matahari atau lampu. Telur yang bagus, mulai berusia 7 hari sudah memperlihatkan adanya pembuluh darah didalamnya dan berbentuk seperti jaring-jaring, berwarnamerah dan berada ditengah. Jaringan inilah nantinya yang akan berkembang menjadi anak ayam. Usia 14 hari, jaringan pembuluh darah tersebut akan tumbuh hampir memenuhi bagian dalam telur.
Telur yang buruk atau adanya sperma mati dalam telur jika diteropong akan kelihatan noda hitam atau adanya cairan berwarna hitam dalam telur. Telur yang tidak jadi, pada minggu pertama sudah bisa dilihat dengan adanya gumpalan hitam dalam telur, tidak berwarna merah dan tidakseperti jaringan seperti pembuluh darah, berwarna pucat atau tampak adanya noda hitam dibawah kulit. Rusaknya telur pada usia 2 minggu juga menunjukan gejala yang sama pula. Jika pada saat memeriksa telur tersebut kita menemukan telur yang telah mati, sebaiknya kita menyingkirkan telur tersebut karena hal ini bisa mengganggu telur lainnya atau bisa menimbulkan bau yang tidak sedap.
Pada saat masa pengeraman telah menginjak hari ke-20, ayam dalam telur telah sepenuhnya tumbuh menjadi ayam dan mereka mulai berusaha untuk mencari jalan keluar. Kita tidak boleh terlalu buru-buru untuk memindahkan anaka ayam tersebut, tunggulah sampai seluruh telur menetas, dan pada hari ke 22 seluruh anak ayam berserta indukan bisa dipindahkan ke sangkar khusus untuk melindungi anakan ayam. Pemberian pakan harus disesuaiakan dengan ukuran ayam.
Setelah masa pengeraman, sebaiknya kita tidak mengumbar indukan dan anaka ayam tersebut karena akan berbahaya bagi anak ayam dan juga indukan ayam. Indukan ayam tidak boleh terlalu banyak bergerak karena mereka butuh waktu istirahat setelah mengerami, tetapi pastikan indukan tersebut melindungi anakan ayam pada waktu malam hari.

Perawatan Untuk Anakan Ayam

Setelah ayam menetas, sebaiknya biarkan indukan mengasuh anaknya selama kurang lebih 3 hari, untuk memberikan kesempatan kepada anakan tumbuh lebih kuat. Baru kemudian pisahkan anak ayam untuk dirawat secara intensif. Anakan ayam yang dipisahkan dengan induknya semenjak usia dini akan lebih cepat belajar untuk bertahan hidup daripada anak ayam yang dirawat oleh induknya sendiri. selain itu kesempatan untuk hidup juga cukup tinggi karena anak ayam akan terhindar dari bahaya lingkungan sekitar selama anak ayam tersebut diletakan dalam tempat yang benar.
Dengan perawatan sendiri akan membantu anak ayam lebih cepat tumbuh karena kita bisa memberikan anakan ayam makanan yang berkualitas dan juga dalam kuantitas yang dibutuhkan oleh anakan ayam tersebut. Jika anakan dipelihara oleh induknya, mereka tidak akanmendapatkan makanan yang merata, kadang-kadang ada anak ayam yang dominan mengalahkan anak ayam lain dan dia mendapatkan porsi makanan yang lebih besar sehingga pertumbuhan anak ayam tersebut tidak bersama-sama, sehingga anaka ayam yang kalah akan kekurangan gizi dan pertumbuhannya lambat. (Yoe / Tera)

Ayam aduan sebagai petarung sangat mengandalkan kakinya untuk menjatuhkan lawan, kekutan kaki sebagai prioritas utama untuk mencari ayam aduan yang bagus. Bentuk kakipun beraneka ragam ada yang bulat adapula berbentuk persegi (blimbing : Jawa red) dan ukurannya tentu juga tidak sama ada yang kecil dan besar. Untuk menentukan pilihan bentuk kaki yang bagaimana memang perlu pengalaman yang cukup untuk mengamati. Salah satu peternak besar di Bangkok Weeradaj Payoosiripong yang telah puluhan tahun mengembangkan ayam aduan menilai kaki yang kecil lebih cepat dan pukulanya sakit.

Memang dalam perkembangan bentuk kakipun mengalami beberapa trend atau perubahan seperti di Thailand, dulu menyukai ayam yang memiliki kaki blimbing dikenal memiliki pukulan yang berat, hal ini juga terjadi di Indonesia. Tapi Siripong terus mengamati setelah membandingkan dengan kaki ayam berbentuk bulat ternyata yang ukuranya (diameter) lebih kecil pukulanya lebih sakit. Mengingat pukulan yang berat belum tentu sakit, meskipun menerima pukulan bertubi-tubi terhnyata tidak mudah untuk menjatuhkan lawan, berbeda dengan kaki kecil ternyata pukulanya sangat dirasakan sehingga lebih cepat membuat lawan tak berdaya dan menyerah.

Siripong yang ditemui Sutejo dan Teraporn dari Media Ayam di peternakanya yang berada di kawasan Phutthamonthon Sai Pirade Bangkok menunjukkan kaki kecil yang dimaksud yaitu kaki ayam yang memiliki diameter lebih kecil dibanding dengan ayam lain yang postur tubuhnya sama, dan bentuknya bulat seperti rotan. “Kalau sering mengamati akan lebih mudah apakah ini kaki kecil atau tergolong besar dan tak perlu membandingkan dengan ayam lain,” ujar Siripong saat ditanya tentung perbadingan besar kecilnya kaki.

Selain melihat dari diameter kaki, juga harus melihat bentuk jari-jari yang dimiliki. “Jari-jari harus kecil, semakin keujung semakin kecil,” papar Siripong sambil menunjukkan jari ayam yang dimaksud. “Apa istilahnya jari yang bentuknya demikian di Indonesia,” tanya Siripong pada Media Ayam. “Istilah bahasa Jawa ‘Merit’,” jawab Media Ayam singkat.

Bahkan menurut Siripong, memprediksi keistimewaan ayam aduan berdasarkan kaki 90 % akurat, sementara berdasarkan anatomi atau katurangga lainya akurasinya hanya 50 %. Tentu saja Siripong menyarankan, paling utama memilih ayam aduan harus melihat kakinya, meskipun tidak boleh meninggalkan tanda atau ciri-ciri anatomi lainnya sebagai penunjang.

Lebih penting lagi harus ditunjang perawatan dan latihan serta makanan yang sesuai dengan kebutuhan ayam aduan termasuk vitamin dan obat-obatan yang diperlukan, yang bisa membuat kondisi ayam aduan semakin prima, sehingga keistimewaan yang dimiliki dapat digunakan secara maksimal tepat pada sasaran yang mematikan.

Mengingat bagaimanapun keistimewaan pukulan kaki yang dimiliki, jika tidak ditunjang dengan tenaga atau kekuatan yang maksimal pula tidak akan berarti apa-apa, sementara untuk menghasilkan tenaga yang maksimal dapat dibantu melalui latihan dan ditunjang pakan serta obat-obatan yang tepat, selain itu peran anatomi lain untuk menghasilkan pukulan juga sangat diperlukan misalnya kondisi bulu sayap dan ekor, jika bulu sayap dan ekor sempurna akan membantu kekuatan saat melancarkan pukulan.

Begitu pula dengan ketrampilan paruh, semakin cekatan dalam mematuk akan semakin sering melepaskan pukulan ke lawan dan mantapnya patukan akan membuat ayam yang dipukul semakin terasa selain sasaranya tepat juga menahan kepala saat melancarkan pukulan membuat pukulan semakin terasa sakitnya. (Sut)



MANFAAT KUNYIT

Ayam Bangkok yang masuk ke Indonesia dulu selalu ditandai dengan kemin, hingga ada anggapan ayam yang dikemin pasti ayam asli dari Thailand bahkan hingga saat ini beberapa penghobi masih beranggapan ayam yang dikemin merupakan ayam impor, padahal kini sudah banyak ayam yang lahir di Indonesia dikemin pemiliknya karena kemin sudah banyak beredar di pasaran dan tidak susah membuatnya.
Kemin bukanlah jaminan tanda ayam impor, kini banyak penghobi lokal yang suka mengemin ayamnya meskipun bukan ayam impor. Mengingat fungsi kemin tidak hanya bisa digunakan sebagai perawatan tapi juga dapat dipakai sebagai pengobatan. Fungsi kemin diantaranya dapat menyembuhkan luka-luka sehabis bertarung, selain itu membuat badan ayam selalu segar dan memperkuat kulit ayam.

Untuk mendapatkan bahan kemin kini banyak dijual di pasaran terutama mereka yang jual ayam impor, karena sampai saat ini belum ada kemin bikinan Indonesia yang dijual di pasaran, masih mengandalkan impor dari Thailand, padahal cara membuatnya sangat sederhana dan mudah.
Ali botoh kawakan yang kini tinggal di Makkasar mengungkapkan, membuat kemin cukup mudah. “Campur kunyit dan kapur serta larutkan dalam air sudah jadi,” kata Ali singkat saat diminta untuk menjelaskan kemin bikinanya sendiri. Membuat kemin langsung pakai, kunyit yang sudah dibersihkan diparut atau dihaluskan lalu dicampur dengan kapur dan ditambah air sirih, sudah langsung dapat dipakai.
Namun cara yang lebih efesien adalah membuat dengan jumlah yang cukup untuk persediaan, sehingga begitu diperlukan tinggal pakai tanpa harus direpotkan membuat lagi. Kunyit yang sudah halus dijemur hingga kering, baru ditumbuk hingga menjadi bentuk bubuk, untuk mendapatkan bubuk yang halus disaring dan butiranya yang masih besar ditumbuk lagi sampai semuanya halus.
Kunyit yang sudah halus dan kering disimpan, begitu ingin menggunakan tinggal mencampur dengan kapur, lalu dilarutkan dengan menggunakan air sirih secukupnya. Perbandingan antara kunyit dan kapur 1:1. Lebih praktis lagi bisa menggunakan kunyit instant yang sudah banyak dijual di supermarket, biasa untuk bumbu masak.
Pemakaian kemin bisa dilakukan seminggu dua kali, pemberian kemin sebaiknya dilakukan setelah ayam dimandikan dan sebelum dijemur. Caranya larutan kemin dioleskan dengan menggunakan kain atau spon secara merata dipermukaan kulit ayam, mulai muka hingga dibawah bulu badan, sayap dan kaki. Saat mengoleskan kemin jangan sampai berlepotan bahkan kalau bisa hindari kemin mengenai bulu ayam, terutama bulu ayam bagian luar agar tidak kusam yang bisa mempengaruhi penampilan.
Pemberian kemin juga dapat dilakukan seusai sparing atau mencoba, sehingga luka yang diderita cepat kering dan tidak menimbulkan infeksi yang cukup lama sehingga menggangu proses perawatan berikutnya. (Sut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar